warnahost.com
Menampilkan postingan dengan label Puisi

PUISI: Asal Muasal Pelukan karya Candra Malik

Tuhan menciptakan manusia dari tempat persembunyian-Nya di mana tidak ada siapa pun melihat-Nya meramu lamun. Dari segenggam sunyi, dijadikan-Ny…

Puisi: Pertanyaan untuk Kenangan

Puisi ini adalah karya Ahyar Anwar semasa hidup yang dibuat khusus dan dikirimkan lewat inbox facebook istrinya, Risma Niswaty. Aku mencintaimu seperti titik hitam yang tak terjawab pada kesepian d…

Video Visual Puisi Cinta Karya Andhika Daeng Mammangka

Ini adalah video visual puisi cinta karya Andhika Daeng Mammangka  (Andhika Mappasomba) yang berjudul Puisi Cinta Kita dan Kenyataan Sosial yang Sa…

Puisi Untukmu yang Datang dari Masa Silam karya Andhika Daeng Mammangka

kenangan adalah dirimu yang utuh di masa silam lalu dihadang tirai waktu kita pun terpisahkan jarak dirayu-rayu peristiwa sampir lalu kita leny…

Puisi Mangkasara'ku karya Black Mappaenteng

Apalagi ini Mengapa sinrili Tuanta Salamaka diganti dengan alunan rock and roll Mengapa ganrang bulo diubah menjadi tabuhan ibanez Mengapa aru tubar…

Puisi Sesudah Itu (Karya Mahrus Andis)

Engkau melihat sehamparan langit pagi matahari menggelinding di atas kepalamu sesudah itu senja mengantarnya ke punggung bukit Engkau melihat se…

Puisi: Orang-Orang Miskin (W. S Rendra)

Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditingg…

Puisi: Bulan yang Datang Melambat

aku lihat bulan datang malu-malu membawa cahaya merah jambu dia berbisik sendu aku berseru, jangan kau bilang sesuatu tentang rindu aku belum bisa menanggung banyak malu bulan memaksa jiw…

Puisi-Puisi Karya Asdar Muis RMS

Tuhan, Aku Cari Kau saat bumi hangus dagingku amis terbakar aku mengendap terkoyak mencari Tuhan di antara puing menganga mencari disela potongan mayat mencari dimana-mana tak ada! tak k…

Puisi: Fatimah Karya Kusuma Jaya Bulu

Sebuah puisi dari Kusuma Jaya Bulu. Fatimah, Berlarilah, Nak Temui air mata yang menangis diguratan wajah rinduku pada perempuan yang me…

Puisi: Mencari Badik yang Hilang

Ditulis oleh: Abidin Wakur aku buka lembar-lembar daun lontar di rumah tua: siri’ adalah BADIK yang menari di telinga saat pertama mengenal dunia kegagahan adalah badik yang terselip di pinggang…

Puisi: Kemarin karya Kusuma Jaya Bulu

Di suatu malam, aku ditemui oleh perempuan Rambutnya sebahu, bersepatu hitam dengan kelopak mata yang indah Ia duduk manis di dekatku. Tertunduk…

Yang Terlupakan

Ketika itu mengabdikan diri untuk berbagi ilmu di sekolah "Hormati gurumu sayangi teman, itulah tandanya kau murid budiman" Nyanyian ini telah lama dilupakan Benar-benar terlupaka…

PUISI: Puisi Cinta Kita dan Kenyataan Sosial yang Sakit

Ditulis oleh Andhika Mappasomba Daeng Mammangka kita adalah batu panas sayang. tahukah kau batu panas itu? itu ibarat kain yang kering yang ter…

Pernyataan (Sebuah Puisi Ahda Imran)

Ditulis oleh: Ahda Imran Ini wajahku. Bawa ke laut, lalu kenanglah! Sepanjang abad perut ikan-ikan menyimpannya. Menyerahkannya pada nafas …

Kutulis Lagi Sebuah Puisi

Karya: Ahda Imran Kutulis lagi sebuah puisi mungkin untukmu, mungkin juga bukan kata-kata selalu punya banyak kemungkinan, seperti waktu, seperti tubuhmu. Banyak hari yang tak bisa lagi kuin…

Video Puisi: Homo Indonesia Homo (Andhika Mappasomba)

Pembacaan puisi berjudul "Homo Indonesia Homo"oleh penulisnya sendiri, Andhika Mappasomba Daeng Mammangka di Lapangan Sinjai Bersatu. Pu…

Homo Indonesia Homo (Sebuah Puisi)

Oleh: Andhika Mappasomba Daeng Mammangka Foto by Lina Langit. Festival Rapang Bulang, Roemah Langit, Gowa - Sulsel aku menyaksikan tanah dan air berlari-lari kecil pergi tak kembali dua lemba…

Teruntuk Kamu (2)

Teruntuk kamu, . Malam kian gulita tetapi semakin riuh Irama musik romantis dari luar rumah terdengar jelas Aku memikirkan kalimat yang tadi kuucapkan padamu. Tentang teduh yang hadir ketika mem…

Teruntuk Kamu

Teruntuk kamu... Perempuan yang berhasil membangun istana rindu pada sebongkah hati yang pernah luka. Senyummu yang selalu jelas membekas dalam pikiranku. Meneduhkan serupa rindangnya pepohonan. …